Total Pageviews

Tuesday, February 24, 2015

Sweet Reminder

Malam itu menunjukkan pukul 20:00, saat aku akan tidur di rumah kakakku. Kebetulan keponakanku yang berumur 2 tahun saat itu masih sedang bermain di kamarnya. Akupun menemaninya bermain di kamar itu. 

Setelah lama bermain, aku hanya berpikir mengenai kondisi rumah ini. Mengingat kakakku bukanlah seorang percaya yang sampai sebegitunya. Yah tahu lah maksudnya. Jarang ke gereja, berdoa, apalagi saat teduh. Anaknya pun juga karena aku jarang ke rumahnya, aku jadi agak sinis juga. Tapi yah namanya keluarga, aku selalu mengingatkan dia untuk berdoa dan lebih menghargai Tuhan di hidupnya.

Jam menunjukkan 21:00, saat itu kakakku berkata kepada anaknya.

"hei, yuk tidur. Udah jam 9 malem" ujar kakakku
"iya pa, lio tidur..." jawab Lio

Okey sejenak aku pun akhirnya membantu dia membereskan permainan lego nya. Saat itu Lio membuat sebuah robot dengan lego itu (si Lio ini anak yang begitu cerdas dalam hal imajinasi). Kemudian waktu menunjukkan 21:15 dan sambil mengantuk dia membereskan mainannya.

Waktu hampir tidur, aku pun berdoa sembari dia membereskan mainannya. Kemudian setelah dia membereskan mainannya, aku pun berkata padanya.

"Lio, kamu mbuat robot-robotan buat njagain Lio waktu tidur ya?" tanyaku
"Ndak, suk (dia manggil aku suksuk, yang artinya adik dari papanya), kan ada Tuhan Yesus yang selalu njagain Lio." jawabnya.

Deg... hatiku langsung kaget dan nggak karuan. Anak sekecil Lio sudah ngerti, bahkan jauh lebih menyadari hadirat Tuhan dibandingkan denganku. Aku nggak pernah membayangkan si Lio ternyata punya sense bahwa dia punya Tuhan Yesus yang selalu menjaganya.

Malam itu pun aku berdoa dan berdoa. Aku bersyukur bahwa keponakanku mengerti siapa Tuhannya, yang akan selalu menjaganya. Aku berharap bahwa melalui Lio, keluarga kakakku dapat lebih kenal dan lebih menikmati keberadaan Tuhan di dalam kehidupan mereka.

Oke, refleksi dari kisah itu... Sadar nggak temen-temen, mungkin itulah yang Tuhan katakan ketika kita harus berpikir seperti anak kecil. Lio di dalam segala keterbatasan pengetahuannya tentang Tuhan, dia simple saja berpikir bahwa Tuhan Yesus selalu menjaganya. Well, semakin kita dewasa kita semakin menuntut lebih dari apa yang Tuhan sediakan. Kita berpikir begitu rumit bahwa ketika kita sudah dewasa kita harus melakukan sesuatu agar Tuhan semakin dapat kita kendalikan. Well, faktanya nggak seperti itu teman-teman. Ia adalah Tuhan yang setia. Ia adalah Tuhan yang selalu membuat kita terpesona manakala kita berpikir secara sederhana. 

Yuk kita belajar untuk berpikir simple bahwa kehidupan kita pun selalu Ia jagai dengan kasih setiaNya yang tidak pernah berkesudahan atas kehidupan kita.

God Bless :)