Total Pageviews

Friday, January 6, 2017

Happy & Sad New Year 2017



Setiap tahun baru merupakan sebuah momen untuk melakukan 2 hal. Apakah itu? Kita merencanakan apa yang akan menjadi tujuan kita di tahun 2017 sembari melakukan evaluasi di tahun 2016. Masa evaluasi itu menjadi sesuatu yang terkadang lupa kita lakukan. Kita terlarut dalam euforia tahun baru, dengan kembang api, tiupan terompet yang saling menyambar satu sama lain, dan letusan petasan yang makin menambah kemeriahan tahun baru.

Duduk diam sejenak, kita perlu membuka kembali kisah hidup kita di tahun 2016. Aku sendiri menyadari bahwa bukan hal mudah untuk mengingat 2016 dengan segala hal buruk yang terjadi tetapi tidak lupa juga ada begitu banyak hal baik yang dapat kita renungkan. Hal buruk itu macam apa? Bahwa ternyata ada begitu banyak tangis di tahun 2016. Kehilangan seorang sahabat, harus melihat dengan sedih bahwa ada barang-barang yang rusak, berantem dengan pacar dan sebagainya. Hal baik? Wah jauh lebih banyak lagi. Promosi jabatan, mendapatkan apresiasi di tempat kerja, dapat melayani bersama di gereja, dan seterusnya.

Kalau hal-hal positif, tentu kita kepengen untuk hal-hal tersebut bisa berulang di tahun yang baru. Iya donk, masa sih gak mau naik jabatan lagi? Masa sih kita gak mau dapat prestasi yang bagus lagi? Masa sih kita gak mau punya pacar baru lagi? #eh #inigakbener #abaikanaja

Mari kita telaah bagaimana hidup kita selama beberapa tahun ke belakang. Lho, bukannya evaluasi itu cuman dilakukan setahun ke belakang aja? Eits, belum tentu loh. Kita seringkali melihat kedepan dengan begitu serakah. Maksudnya kita sampe buat perencanaan hidup kita sampai 5 atau 10 tahun ke depan, tetapi begitu kita diminta untuk melihat ke belakang selama 5-10 tahun kebelakang, kenapa kita rasanya keberatan?

Kita bisa memilih untuk menentukan sikap kita manakala kita flashback pengalaman hidup kita. Begitu pula kita bisa menentukan sikap juga saat kita membuat perencanaan hidup kita.

Kalau kita belajar memandang seperti bagaimana Tuhan memandang hidup kita, maka kita akan dipenuhi dengan ungkapan syukur, sekalipun ada begitu banyak hal yang menyakitkan yang terjadi di dalam kehidupan kita. Bukan hanya ungkapan syukur manakala kita melihat teman kita mengalami hal yang lebih buruk, tetapi ungkapan syukur bahwa ada kesempatan yang Tuhan berikan untuk kita dapat mengalami hal buruk tersebut.

Setiap hal yang sudah terjadi dalam hidup kita – kita sadar dan percaya bahwa di dalam hal itu ada campur tangan Allah. Kita belajar untuk menyadari bahwa ternyata – di tengah tangis kita – itupun terjadi atas campur tangan Allah. Kalau begitu sah banget manakala kita tidak hanya mengatakan “happy new year” tetapi “happy and sad new year”.

Semata-mata ucapan itu sebagai tanda iman kita bahwa terlepas kondisi kita seperti apapun, ada penyertaan Tuhan yang selalu memberikan damai sejahtera di dalam kehidupan kita. Kesedihan kita menjadi sebuah batu pijakan untuk semakin menyadari bahwa kita masih membutuhkan Allah di dalam kehidupan ini. Semata-mata kita merindukan kehadiran-Nya yang memerdekakan. Kita rindu akan kuasa-Nya sembari menyadari bahwa pengharapan kita satu-satunya ada di dalam Dia.

Sedangkan hal yang positif – yang menyenangkan – yang terjadi dalam kehidupan kita seharusnya semakin mengingatkan kita bahwa ada campur tangan Allah juga di dalamnya. Bahwa kalau kita bisa melakukan dan mendapatkan berbagai hal yang Tuhan sediakan, itupun adalah anugrah Allah. Jadi jangan sombong, tetap rendah hati dan memaknai hidup sebagai anugrah. Menyadari akan hal ini akan membuat kita menjadi pribadi yang mudah bersyukur dan berbagai akan setiap hal yang kita miliki kepada orang lain yang kita temui. Kita menjadi pribadi yang sadar betul bahwa segala sesuatu yang kita punya semata-mata adalah alat yang Tuhan berikan untuk kita terus menjadi berkat  bagi sesama kita.

So, di tahun yang baru ini, entah apapun resolusi yang kita mau jalankan, entah evaluasi apa yang sudah kita refleksikan, marilah memulai tahun ini dengan pengakuan bahwa pertolongan kita datangnya dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang memelihara ciptaan-Nya dengan kasih setia-Nya sampai selama-lamanya, yang setia dan tidak akan pernah meninggalkan kita.

Soli Deo Gloria!

No comments:

Post a Comment