Total Pageviews

Showing posts with label filsafat. Show all posts
Showing posts with label filsafat. Show all posts

Thursday, January 3, 2013

Yesus Diantara Ilah-Ilah Lain


Ada suatu anggapan bahwa semua agama adalah benar. Sebelum melangkah lebih jauh bagaimana kekristenan menjelaskan eksklusifitas Yesus, perlu dimengerti dulu mengenai hukum non-kontradiksi. Hukum non-kontradiksi menyatakan bahwa pernyataan A tidak akan sama dengan negative A pada saat yang sama. Contohnya seperti ini: Andi berkata: Surabaya ada di Jawa Timur. Bima berkata : Surabaya tidak ada di Jawa Timur. Mereka berdua tidak mungkin sama-sama benar.

Apa implikasinya terhadap klaim kekristenan? Tidak akan mungkin kedua statement yang saling berlawanan itu sama. Banyak sekali agama dan kepercayaan yang saling bertentangan. Jadi ini dapat menjadi dasar bahwa semua agama tidak mungkin sama karena klaim yang mereka berikan saling bertentangan satu dengan yang lain.

Islam percaya bahwa Yesus tidak mati di kayu salib, sedangkan Kristen percaya bahwa Yesus mati di kayu salib dan Ia bangkit pada hari ketiga. Buddhism muncul ketika Buddha melihat penderitaan, kematian, orang yang lebih tua, ia menolak Hinduism. Semua agama ini tidak dapat semua benar, karena seluruh agama secara fundamental berbeda, meskipun tampaknya semua mengajarkan kebaikan. Prinsip dalam hidup kita secara tidak sadar juga akan mempengaruhi hal ini. Secara tidak sadar kita juga menolak untuk pindah agama, kalau semua agama sama, berarti tidak masalah seharusnya kita pindah agama hanya karena masalah selera. Tetapi realitanya adalah: Selera itu relative, tetapi kebenaran itu mutlak!

Kenapa Yesus Kristus unik dan berbeda dari yang lain?
1.        Kekristenan menjawab mengenai dosa asal yang ada dalam manusia. Alkitab menyatakan bahwa kita benar-benar helpless. Ketika Tuhan memberikan hukum moral, ada 4 tindakan yang dapat kita lakukan: ada yang membencinya, ada yang merasakan kebutuhan akan hal itu, ada yang secara salah mengklaim prinsip tersebut, dan ada yang menyukai hukum moral tersebut.
Paulus menyatakan bahwa ia menyukai hukum-hukum moral. Dia berkata bahwa ia adalah orang yang sangat menjunjung tinggi hukum taurat. Tetapi dia mengakui bahwa semua yang dia lakukan itu bukan kehendaknya karena dia tidak bisa berbuat hal yang benar. Coba baca Roma 7: 13-26
Buddha memberikan aturan-aturan untuk dapat mencapai nibbana, tetapi apa yang dapat kita lakukan untuk melakukannya? Karena ternyata apapun yang kita lakukan tanpa darah Kristus, semuanya tidak ada yang benar!
Hidup dalam kerangka moral seperti ini berarti hidup dalam dunia yang penuh pencobaan. Ketika kita melayani pun, kita dicobai ketika kita merasa tidak mau untuk melakukan pelayanan. Ketika kita merasa kita mampu, kita akan dicobai dengan dosa kesombongan. Paulus menuliskan semua adalah untuk kemuliaan Allah. Menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan yang sudah menyelamatkan kita. Point utama dalam kekristenan adalah ketika kita menyadari bahwa Yesus telah datang dan mati untuk kita, dan Ia telah memberikan Roh Kudus untuk kita dapat mengerti mengenai firmanNya.

2.        Kekristenan dapat menjawab mengenai keselamatan oleh Yesus Kristus sendiri.
 Seluruh agama selain Kristen memaksa para penganutnya untuk meminta keselamatan selama berabad-abad. Tidak ada satu orang pun yang tidak membutuhkan pengampunan. Apa yang dilakukan Yesus adalah sesuatu hal yang benar-benar mengenaskan. Semua hal yang Dia lakukan adalah untuk menyediakan jalan untuk setiap kita yang mau percaya.
Tidak ada sistem religius yang mana memiliki keselamatan dan salib seperti yang dilakukan Yesus. Buddha mengambil jalan penderitaan dan menyangkal Hinduism, namun ia sendiri juga menyangkal dirinya, karena dia tidak mengenal realita.

3.        Kekristenan menjawab asal-usul realita yang ada.
 Konsep Islam mengenai Allah adalah monotheis murni. Pertanyaannya adalah: Jika Allah adalah maha pengasih dan ternyata konsep Islam itu benar, Jika Allah adalah tidak terbatas, tentunya kasihNya juga tidak terbatas. Jika Allah adalah monad[i] seperti yang dikatakan oleh orang-orang Islam, siapa yang dikasihi Allah sebelum manusia diciptakan? Anda akan memiliki Tuhan yang membutuhkan manusia untuk dapat dikasihi. Itu menunjukkan keterbatasan Allah.
Melihat worldview yang lain seperti evolusi, naturalism, Islam theism, ada suatu hal yang harus dijawab. Kita melihat unity in diversity  dalam realita. Suatu hari Socrates dan Plato mendapat sebuah pertanyaan bahwa ada 4 kesatuan unsur yaitu bumi, air, udara, dan api. Orang-orang beranggapan bahwa kesemuanya itu berbeda. Jadi pasti ada unsur kelima yaitu unsur yang menyatukan keempatnya. Dari mana kesemuanya itu ada?
Dalam kekristenan : unity in diversity and community in the Trinity. Tuhan tidak membutuhkan manusia untuk memiliki kesatuan, dan ada perbedaan, dan juga dalam Tritunggal ada kesatuan dan komunitas.
Ketika kita lihat diri kita, ada perbedaan dalam desain setiap kita. Ada perbedaan rasa, ada perbedaan bentuk tubuh, ekspresi kita juga berbeda-beda, dan ada banyak sekali perbedaan. Didalam setiap diri manusia, ada keinginan, ada rasa syukur dalam diri kita. Ketika kita mendapat makanan, kita bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena kita mendapatkannya dan bersyukur atas rasanya yang enak. Ketika pencipta kita dalam kapasitasnya yang tidak terbatas, Tuhan memberikan kebenaran yang luar biasa mengenai pikiran, rasa, perasaan, dan dalam keseluruhan ciptaanNya. Dalam perjamuanNya, kita bersama dengan Tuhan memuji dan benar-benar memaknai karyaNya dalam hidup kita.

Yesus adalah pribadi yang sangat menarik. Yesaya menyatakan bahwa Dia adalah Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Petrus menyebut Dia Anak Allah. Thomas menyatakan Ya Tuhanku dan Allahku. Ketika ditanya Pilatus “Engkaukah Raja orang Yahudi?” dan Ia menjawab “Engkau sendiri mengatakannya.” Pada Yohanes 14, sangat jelas dan pada Yohanes 14:6  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Pada saat membangkitkan Lazarus, Yesus hanya berkata “Lazarus, bangkitlah!”

Harapan kita, tujuan kita adalah sampai akhirnya kita didapati tetap setia, our goal is not the union[ii], our goal is communion[iii] with HIM.

Sebuah kata-kata dari Malcolm Muggeridge
“Behind the debris of these self-styled, sullen supermen and imperial diplomatists, there stands the gigantic figure of one person, because of whom, by whom, in whom, and through whom alone mankind might still have hope. The person of Jesus Christ.”
Dibelakang setiap penguasa dunia, seperti Hitler, Mussolini, Julius Caesar, Salomo, Daud, Abraham, Joseph Stalin, dan lain-lain, berdiri pribadi yang dalam kisah-Nya mencoba menjelaskan semuanya itu. Di belakang setiap kisah itu, ada suatu kisah mengenai kehidupan. Dibelakang semua itu ada seorang pribadi yang mana karena Dia, oleh Dia, didalam Dia, dan melalui Dia umat manusia masih memiliki harapan. Pribadi Yesus Kristus.

Saatnya berlutut dihadapan Tuhan Yesus, dan ketika kita melakukannya, kita menemukan segalanya di dalam Dia.



[i] Monad adalah suatu satuan yang tidak dapat dibagi dan dihancurkan yang merupakan unsure dasar dari realitas.
[ii] Union adalah aksi untuk menggabungkan dua pribadi atau dua benda menjadi satu pribadi.
[iii] Communion adalah suatu kedekatan emosional dan spiritual