Total Pageviews

Wednesday, January 1, 2014

“Happy” New Year


Ah betapa gegap gempita tahun baru 2014. Setelah melalui 2013 dengan berbagai peristiwa yang mungkin menyenangkan, menyakitkan, dan sebagainya. Bagaimana kita menyambut tahun baru 2014 ini? Sudah siapkah kita “menuliskan” halaman-halaman baru di tahun 2014?

Bagaimana kebenaran iman Kristen memandang tahun baru? Ah, apa sebenarnya yang menarik dari tahun baru? Kita sering dengar gereja-gereja sangat menggemari tahun baru sebagai suatu momen mereka membuat suatu jargon-jargon tertentu. Tahun kemenangan, tahun resolusi, tahun kejayaan, dan sebagainya. Sementara itu di daerah pinggiran di tempat yang lain, rasanya untuk merayakan tahun baru mereka hanya menikmati hidup mereka seadanya. Berharap atas bantuan orang lain dapat memberi mereka sesuatu untuk makan dan bertahan hidup.

Bagaimana seharusnya kita memaknai tahun baru ini? Di dalam segala kerendahan hati kita perlu merefleksikan ulang, kalau tahun baru ini sampai ada, bukankah itu semua karena Allah yang mengijinkannya? Nah kalau dari sudut pandang ini, ada berbagai hal yang dapat kita refleksikan di dalam setiap detik hidup kita, entah tahun baru ataupun tidak.

1.       Providensia Allah
Allah memberikan anugrah pada diri setiap manusia, entah itu baik ataupun jahat. Dalam kedaulatanNya, Ia memberikan sehari demi sehari kesempatan bagi kita untuk mengevaluasi diri dan mengucap syukur atas setiap hal yang Ia berikan di dalam kehidupan kita. Tahun baru menjadi suatu momen untuk mengingat kebaikan Allah dan janji penyertaanNya di dalam hidup kita

2.       Resolusi
Sudahkah kita membuat resolusi di tahun yang baru? Mungkin sebagian sudah. Tetapi pertanyaan selanjutnya adalah, apa fokus dari resolusi kita? Nah ini perlu kita cermati bersama. Di nomor 1 tadi kita sudah sepakat bahwa kalau tahun baru ini sudah ada, tentunya semuanya karena Allah memberikan anugrah bagi kita. Berarti kita perlu sadar bahwa hidup kita, setiap langkah kita, bukankah itu bukan tentang diri kita lagi? Kita sudah dikuasai oleh Allah. Kita sudah dibeli dan harganya sudah lunas dibayar, demikian kata Paulus.
Berarti yuk kita lihat kembali resolusi kita, kita cermati satu per satu. Apakah resolusi kita hanya memuaskan diri kita sendiri, ataukah resolusi kita kembali kepada kemuliaan Allah?

3.       Soli Deo Gloria
Apabila kita memaknai bahwa hidup ini sudah diatur oleh Tuhan, yuk kita coba flashback kembali apa yang telah dilakukan Allah di dalam kehidupan keseharian kita selama 2013 dan kita belajar untuk membawa di dalam doa, keseharian kita di tahun yang baru yakni 2014. Mungkin kita melihat 2013 dan kita menemukan ada banyak sekali hal-hal buruk yang terjadi di dalam hidup kita. Kita melihat bahwa ternyata Allah tampak seperti “tinggal diam”, dan kita kecewa karena itu. Bermodalkan itu kita menatap tahun baru dengan pesimistis. Ingat bahwa kita perlu yang namanya percaya diri (confidence), namun perlu diingat pula confidence berasal dari kata con dan fide, yakni con = menyesuaikan, fide = iman. Berarti confidence (kepercayaan diri) tidak dapat dilepaskan dari iman kita kepada Sang Pemilik Hidup kita.
Menyadari bahwa di tahun 2013 ada berbagai kegagalan dan kesalahan yang mungkin kita buat, percayalah bahwa semuanya itu ada untuk menajamkan kita sehingga kita menjadi orang-orang yang dapat memuliakan Allah

Mengingat ketiga hal itu, dirangkum dalam satu kerinduan kita di tahun yang baru untuk membuat resolusi-resolusi yang semakin hari semakin mendekatkan kita kepada Tuhan. Contohnya: kita belajar bangun pagi, konsisten saat teduh, mulai journaling, semakin menikmati pembacaan alkitab pribadi kita, belajar dengan giat, mulai belajar rutin untuk berdoa, dan sebagainya.

Kelihatannya sepele bukan? Tetapi coba kita lakukan itu secara konsisten. Kita mulai belajar untuk berpikir bukan hanya untuk kesenangan kita. Ingat bahwa kita bukanlah center of the universe. Mari belajar merayakan tahun baru dengan suatu pemahaman bukan sebuah pesta pora, tetapi satu momen sebenarnya yang disediakan Tuhan di dalam hidup kita untuk mengevaluasi diri kita dan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semakin hari semakin berserah kepada anugrah. Menyadari bahwa kita perlu anugrah itulah yang membuat nama Tuhan semakin dipermuliakan di dalam tiap langkah hidup kita.

Maknailah setiap detik di tahun yang baru, sehingga hal sekecil apapun di dalam hidup kita, kita bisa belajar untuk Memuliakan Tuhan dan Menikmati Dia Sepanjang Waktu.

Soli Deo Gloria!


No comments:

Post a Comment