Kehidupan itu terus bergulir, dan
selalu ada titik dimana seharusnya setiap kita menyadari bagaimana penyertaan
Allah di dalam kehidupan kita. Kali ini aku mencoba melihat dari sebuah sisi
yang agak berbeda karena memang tanggal 6 Mei kemarin, aku berkesempatan untuk
mengikuti sebuah sesi OFF ROAD yang diselenggarakan di Cikole.
Menarik kalau kita maknai off
road ini di dalam korelasinya mengenai kehidupan kita. Kita harus sepakat dulu
bahwa di dalam pembelajaran sekecil apapun, apapun peristiwanya, ada penyertaan
Tuhan dan ada pembelajaran yang dapat kita ambil. Bahkan dari percakapan
sesederhana apapun, kalau kita maknai dengan benar akan menjadi sebuah
pembelajaran yang begitu indah.
Di dalam Off Road ini, kami
serombongan berangkat ber 23 orang dengan menggunakan 4 buah mobil Land Rover. Mobil
yang dikenal sebagai mobil yang begitu kuat, yang memang memiliki identitas
sebagai mobil off roader.
Apa saja sih pembelajaran yang
didapatkan dari Off Road ini?
1.
Ketahuilah Identitas dan
Panggilanmu
Percakapan
dengan seorang anak kecil peserta off road ini, ada yang menanyakan: “Apakah
semua mobil bisa melewati jalur off road ini?” dengan polos anak ini menjawab
“Ngga bisa om, harus mobil 4 x 4 (double gardan)”. Hanya mobil 4 x 4, dan kita
perlu menyadari bahwa hidup kita yang diciptakan Tuhan jauh lebih canggih, jauh
lebih spesial dan jauh lebih indah dibandingkan dengan mobil 4 x 4. Syaratnya
adalah kita perlu tahu panggilan kita, kehendak Roh Kudus atas kehidupan kita.
Kita perlu merenungkan bagaimana tujuan hidup kita di hadapan Sang Khalik
sehingga kita dapat memanfaatkan setiap talenta, setiap kemampuan yang Allah
anugrahkan dalam kehidupan kita.
Saya
membayangkan ketika melewati jalur off road itu dengan menggunakan city car,
tentu saja mobil tersebut akan rusak. Ataupun ketika mobil Land Rover itu sama
sekali tidak digunakan di dalam medan yang ekstrim, maka kita melihat bahwa
suatu benda tidak mencapai potensi maksimalnya. Ketika kita belajar mengenal
Allah, kita akan semakin bertumbuh, mengetahui tujuan hidup kita sehingga
keseluruhan kehidupan kita adalah untuk kemuliaanNya
2.
Hidup itu Naik Turun
Perjalanan
off road ini dimulai dengan sebuah medan yang cukup bersahabat, melewati jalan
dengan batu-batu kecil tetapi cenderung datar. Kemudian dilanjutkan dengan sebuah
medan yang naik, dan penuh tantangan. Sesampainya di puncak, kami menikmati
pemandangan dari atas gunung Putri, dan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan
Downhill yang jauh lebih extrim
Hidup
tidak pernah datar, dan di dalam kehidupan ini selalu ada sebuah fase dimana
kita mempersiapkan segala hal yang harus kita persiapkan. Sekalipun persiapan
itu sudah begitu matang, tetapi ada kalanya bahwa tetap saja hal yang kita
harapkan tidak sesuai dengan rencana yang kita kerjakan. Ada satu momen dimana
kita mengalami rintangan dan mara bahaya. Ada satu momen dimana kita kembali
merenungkan betapa indahnya kasih Tuhan atas kehidupan kita. Ada satu momen
pula ada begitu banyak hal yang membuat kita lelah dan kita bersyukur bahwa di
dalam setiap momen itu, semuanya telah diatur sedemikian rupa oleh Allah.
3. Never Leave Your Partner
Ada
satu momen di dalam off road dimana mobil yang kami naiki ternyata terjebak
dalam lumpur yang cukup dalam, sehingga membuat kami tidak dapat melanjutkan
perjalanan kami sementara. Saat itulah mobil lain membantu, dan karena saling
membantu inilah akhirnya setiap kami sampai di tujuan dengan selamat
Ada
orang-orang yang Tuhan sediakan di dalam kehidupan kita untuk dapat saling
menolong satu dengan yang lain. Ada kalanya juga kita menjadi seseorang yang
harus peduli kepada orang lain untuk kita dapat mencapai sebuah tujuan yang
jelas dan sama. Itulah yang dikatakan oleh Paulus bahwa setiap kita punya
peran, dengan segenap talenta yang kita miliki yang berasal dari Allah. Setiap
kita punya peran yang berbeda-beda, tetapi uniknya bahwa semuanya ada untuk
kemuliaanNya.
4.
Beautiful Summit
Pemandangan
di puncak Gunung Putri itu begitu indah, membuat kita menyadari bahwa kita ini
begitu kecil dibandingkan dengan kebesaran ciptaan Allah. Sekalipun kami
menyadari hal ini, seringkali hal yang kami kerjakan begitu berbeda dengan hal
yang kita yakini.
Seluruh langit dan
bumi diciptakan untuk kemuliaan Allah. Begitu pula manusia di dalam
keberadaannya yang unik, yang memiliki tanggung jawab. Puncak merupakan suatu
kondisi yang begitu nyaman, dimana kita benar-benar dapat menikmati indahnya
alam ciptaan Tuhan. Hal sama yang dirasakan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes
ketika peristiwa transfigurasi. Tetapi pengalaman di puncak itu seharusnya
mengingatkan kita bahwa kita punya tugas untuk kembali turun, melaksanakan
tugas dan tanggung jawab kita sebagai umat pilihan Allah yang memiliki tanggung
jawab khusus untuk memuliakan Tuhan.
Setidaknya itulah 4 hal yang
dapat dipelajari melalui catatan perjalanan selama 3 hari 2 malam berada di
Cikole. Aku merasa begitu diberkati melalui perenungan pribadi ini, yang
membuatku mengingat kembali tugas dan tanggung jawabku untuk memuliakan Tuhan
dan menikmati Dia sepanjang waktu.
Soli Deo Gloria