Total Pageviews

Tuesday, May 10, 2016

Menjalani Hidup Offroad BersamaNya


Kehidupan itu terus bergulir, dan selalu ada titik dimana seharusnya setiap kita menyadari bagaimana penyertaan Allah di dalam kehidupan kita. Kali ini aku mencoba melihat dari sebuah sisi yang agak berbeda karena memang tanggal 6 Mei kemarin, aku berkesempatan untuk mengikuti sebuah sesi OFF ROAD yang diselenggarakan di Cikole.

Menarik kalau kita maknai off road ini di dalam korelasinya mengenai kehidupan kita. Kita harus sepakat dulu bahwa di dalam pembelajaran sekecil apapun, apapun peristiwanya, ada penyertaan Tuhan dan ada pembelajaran yang dapat kita ambil. Bahkan dari percakapan sesederhana apapun, kalau kita maknai dengan benar akan menjadi sebuah pembelajaran yang begitu indah.

Di dalam Off Road ini, kami serombongan berangkat ber 23 orang dengan menggunakan 4 buah mobil Land Rover. Mobil yang dikenal sebagai mobil yang begitu kuat, yang memang memiliki identitas sebagai mobil off roader.

Apa saja sih pembelajaran yang didapatkan dari Off Road ini?
1.      Ketahuilah Identitas dan Panggilanmu
Percakapan dengan seorang anak kecil peserta off road ini, ada yang menanyakan: “Apakah semua mobil bisa melewati jalur off road ini?” dengan polos anak ini menjawab “Ngga bisa om, harus mobil 4 x 4 (double gardan)”. Hanya mobil 4 x 4, dan kita perlu menyadari bahwa hidup kita yang diciptakan Tuhan jauh lebih canggih, jauh lebih spesial dan jauh lebih indah dibandingkan dengan mobil 4 x 4. Syaratnya adalah kita perlu tahu panggilan kita, kehendak Roh Kudus atas kehidupan kita. Kita perlu merenungkan bagaimana tujuan hidup kita di hadapan Sang Khalik sehingga kita dapat memanfaatkan setiap talenta, setiap kemampuan yang Allah anugrahkan dalam kehidupan kita.

Saya membayangkan ketika melewati jalur off road itu dengan menggunakan city car, tentu saja mobil tersebut akan rusak. Ataupun ketika mobil Land Rover itu sama sekali tidak digunakan di dalam medan yang ekstrim, maka kita melihat bahwa suatu benda tidak mencapai potensi maksimalnya. Ketika kita belajar mengenal Allah, kita akan semakin bertumbuh, mengetahui tujuan hidup kita sehingga keseluruhan kehidupan kita adalah untuk kemuliaanNya

2.      Hidup itu Naik Turun
Perjalanan off road ini dimulai dengan sebuah medan yang cukup bersahabat, melewati jalan dengan batu-batu kecil tetapi cenderung datar. Kemudian dilanjutkan dengan sebuah medan yang naik, dan penuh tantangan. Sesampainya di puncak, kami menikmati pemandangan dari atas gunung Putri, dan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan Downhill yang jauh lebih extrim

Hidup tidak pernah datar, dan di dalam kehidupan ini selalu ada sebuah fase dimana kita mempersiapkan segala hal yang harus kita persiapkan. Sekalipun persiapan itu sudah begitu matang, tetapi ada kalanya bahwa tetap saja hal yang kita harapkan tidak sesuai dengan rencana yang kita kerjakan. Ada satu momen dimana kita mengalami rintangan dan mara bahaya. Ada satu momen dimana kita kembali merenungkan betapa indahnya kasih Tuhan atas kehidupan kita. Ada satu momen pula ada begitu banyak hal yang membuat kita lelah dan kita bersyukur bahwa di dalam setiap momen itu, semuanya telah diatur sedemikian rupa oleh Allah.

3.       Never Leave Your Partner
Ada satu momen di dalam off road dimana mobil yang kami naiki ternyata terjebak dalam lumpur yang cukup dalam, sehingga membuat kami tidak dapat melanjutkan perjalanan kami sementara. Saat itulah mobil lain membantu, dan karena saling membantu inilah akhirnya setiap kami sampai di tujuan dengan selamat

Ada orang-orang yang Tuhan sediakan di dalam kehidupan kita untuk dapat saling menolong satu dengan yang lain. Ada kalanya juga kita menjadi seseorang yang harus peduli kepada orang lain untuk kita dapat mencapai sebuah tujuan yang jelas dan sama. Itulah yang dikatakan oleh Paulus bahwa setiap kita punya peran, dengan segenap talenta yang kita miliki yang berasal dari Allah. Setiap kita punya peran yang berbeda-beda, tetapi uniknya bahwa semuanya ada untuk kemuliaanNya.

4.      Beautiful Summit
Pemandangan di puncak Gunung Putri itu begitu indah, membuat kita menyadari bahwa kita ini begitu kecil dibandingkan dengan kebesaran ciptaan Allah. Sekalipun kami menyadari hal ini, seringkali hal yang kami kerjakan begitu berbeda dengan hal yang kita yakini.

Seluruh langit dan bumi diciptakan untuk kemuliaan Allah. Begitu pula manusia di dalam keberadaannya yang unik, yang memiliki tanggung jawab. Puncak merupakan suatu kondisi yang begitu nyaman, dimana kita benar-benar dapat menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan. Hal sama yang dirasakan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes ketika peristiwa transfigurasi. Tetapi pengalaman di puncak itu seharusnya mengingatkan kita bahwa kita punya tugas untuk kembali turun, melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai umat pilihan Allah yang memiliki tanggung jawab khusus untuk memuliakan Tuhan.

Setidaknya itulah 4 hal yang dapat dipelajari melalui catatan perjalanan selama 3 hari 2 malam berada di Cikole. Aku merasa begitu diberkati melalui perenungan pribadi ini, yang membuatku mengingat kembali tugas dan tanggung jawabku untuk memuliakan Tuhan dan menikmati Dia sepanjang waktu.

Soli Deo Gloria