Pertanyaan
yang sangat mendasar dalam kehidupan kita, salah satunya adalah pertanyaan
mengapa kita memilih suatu agama / kepercayaan tertentu. Mengapa hal itu
penting? Karena sebenarnya itulah yang merupakan dasar kita melakukan sesuatu. Nah,
menarik sekali kalau kita bahas tentang keunikan kekristenan. Mengapa saya
memilih Kristen sebagai agama saya? Apa yang menarik dari Kekristenan?
Saya
adalah seorang pendosa, sama juga semua orang. Bahkan itu belum pernah saya
sadari di dalam kehidupan saya sebelum saya mengenal Allah. Proses yang begitu
panjang sampai bisa mengenal Allah, dan pengenalan akan Allah itu dimulai
dengan ayat yang sangat simple dan singkat, diambil dari Efesus 2:8-10. Sekalipun
tidak mudah dan tidak sesederhana itu.
Kedaulatan
Allah melampaui segala akal kita, itulah ide awal dari kekristenan. Ketika
Allah menciptakan kita, bahkan sebelum dunia dijadikan sekalipun, kita adalah
orang-orang yang sudah mendapatkan anugrah. Ini dituliskan di dalam kitab Roma
oleh Paulus. Tentu saja kalau kita ingat Paulus adalah orang yang awalnya
adalah penganiaya jemaat, tetapi itulah karya Allah! Allah benar-benar serius
di dalam karya keselamatan yang Ia kerjakan dalam kehidupan setiap orang
pilihanNya.
Kenapa
kita bisa sampai memilih Kristen? Jawabannya adalah sebenarnya bukan kita yang
memilih, tetapi dari semula Allah sudah menentukan kita untuk menjadi seorang
Kristen. Allah semesta langit, Dialah yang berdaulat untuk menentukan semuanya
dalam dunia ini (Roma 8:28-29). Jadi kalau ada seorang Kristen sampai mengaku
bahwa menjadi orang Kristen adalah hasil dari pilihannya sendiri, itu sangat
mengerikan.
Kalau
kita menyadari bahwa kita sudah dipilih Allah, lalu bagaimana sikap kita
sebagai orang Kristen? Apakah kita akan tetap hidup di dalam kehidupan lama
kita? Ataukah kita belajar untuk menikmati anugrah Allah dengan memiliki
kerohanian yang benar dan tindakan yang benar? Sekalipun keselamatan itu
gratis, tapi bukan berarti kita sia-siakan. Memang itulah sifat dasar manusia,
kalau diberikan sesuatu yang gratis biasanya langsung membuang-buang. Namun apabila
sesuatu itu didapatkan dengan sangat susah, maka akan sangat dijaga dengan
baik.
Sama
juga dengan sikap kita. Apakah kita menganggap darah Yesus itu hanya sekedar
gratis? Tidak! Ia menebus kita dengan darah yang mahal, bahkan sampai rela
menyerahkan apapun. Masih ingatkah kita tentang perumpamaan mutiara yang
berharga (Matius 13:45-46)? Ketika Allah melihat kita sebagai mutiara, Ia rela
melakukan apapun untuk kita. Bagaimana sikap kita setelah kita ditebus? Apakah
kita berani untuk belajar melakukan apapun untuk Allah?
Pilihan
Yesus atas hidup kita tidak pernah salah. Ketika kita menjadi seorang Kristen,
apabila kita memaknainya benar-benar, maka hidup kita akan memancarkan
kemuliaan Allah di dalam hidup kita. Bukan berarti kita jadi orang yang
sombong. Tidak! Tetapi justru kita memancarkan kemuliaan Allah, berarti melalui
kehidupan kita Allah yang dipermuliakan, bukan kita!
Soli
Deo Gloria
Artikel yang menarik, saya seorang Kristen yang juga percaya bahwa Allah telah memilih umatNya dari sejak semula, bahkan sejak dari kandungan ibu Ia telah membentuk umatNya, dan puji Tuhan saya dibentuk di keluarga yang hidup berlandaskan pada nilai Kristiani.
ReplyDeletePertanyaan yang saya ajukan, sejauh manakah seorang dapat dikatakan sebagai pengikut Kristus dan mendapat anugerah keselamatan? apakah hanya dengan mengucapkan percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Atau setelah mengatakan percaya kemudian melakukan babtisan? Atau bahkan hanya dengan datang beribadah, berdoa, menyanyikan pujian dan mengikuti upacara Perjamuan Suci (Tanpa pernah memikirkan atau merenungkannya) sudah dapat dikatakan sebagai umat Kristen dan telah memperoleh anugerah Keselamatan?
Hallo saudara Jeconiah Liu
DeleteTerima kasih atas pertanyaan yang saudara berikan.
Sejauh mana seseorang bisa dikatakan sebagai pengikut Kristus? Sebenarnya kita bisa melihat hal ini dari setiap hal yang seseorang tersebut kerjakan. Ikut Kristus tidak identik dengan rajin ke gereja, ataupun hanya mengucapkannya. Kekristenan bukan hanya sebuah ritual belaka namun juga merupakan suatu lifestyle ataupun gaya hidup seseorang.
Kita tidak dapat melihat (dari sudut pandang kita sendiri) dan tidak boleh menebak apakah orang yang ada di depan, samping kiri atau kanan kita sudah Kristen atau belum. Keselamatan itu jauh lebih misterius daripada apa yang dapat kita jelaskan ataupun kita mengerti (Sejak jaman Perjanjian Lama, Allah pun berfirman demikian cthnya di Keluaran 33). Hendaknya kita tetap mengingat bahwa perubahan seseorang dimulai dari hati. Dari hati itu pula akan muncul buahnya (ingat perumpamaan pohon dan buah)
Apa yang seharusnya kita yakini tentang menjadi seorang Kristen adalah bagaimana relasi kita dengan Allah? Seberapa kerinduan kita untuk memberitakan Kristus melalui setiap langkah kehidupan kita? Salah satu tanda juga adalah munculnya kerinduan kita untuk selalu memuliakan Allah. Apakah hanya berdoa dan saat teduh? TIDAK. Itu hanya salah duanya. Roma 12:1, Kolose 3:23, 1Korintus 10:31, dan berita lain di alkitab menunjukkan kepada kita apa yang seharusnya kita kerjakan, yaitu segala hal adalah untuk kemuliaanNya, dan bukan hanya itu, tapi juga di dalam memuliakanNya kita bisa menikmati proses yang diberikan Allah di dalam kehidupan kita.
Soli Deo Gloria