Total Pageviews

Friday, January 25, 2013

Kenapa Kristen?


Pertanyaan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita, salah satunya adalah pertanyaan mengapa kita memilih suatu agama / kepercayaan tertentu. Mengapa hal itu penting? Karena sebenarnya itulah yang merupakan dasar kita melakukan sesuatu. Nah, menarik sekali kalau kita bahas tentang keunikan kekristenan. Mengapa saya memilih Kristen sebagai agama saya? Apa yang menarik dari Kekristenan?

Saya adalah seorang pendosa, sama juga semua orang. Bahkan itu belum pernah saya sadari di dalam kehidupan saya sebelum saya mengenal Allah. Proses yang begitu panjang sampai bisa mengenal Allah, dan pengenalan akan Allah itu dimulai dengan ayat yang sangat simple dan singkat, diambil dari Efesus 2:8-10. Sekalipun tidak mudah dan tidak sesederhana itu.

Kedaulatan Allah melampaui segala akal kita, itulah ide awal dari kekristenan. Ketika Allah menciptakan kita, bahkan sebelum dunia dijadikan sekalipun, kita adalah orang-orang yang sudah mendapatkan anugrah. Ini dituliskan di dalam kitab Roma oleh Paulus. Tentu saja kalau kita ingat Paulus adalah orang yang awalnya adalah penganiaya jemaat, tetapi itulah karya Allah! Allah benar-benar serius di dalam karya keselamatan yang Ia kerjakan dalam kehidupan setiap orang pilihanNya.

Kenapa kita bisa sampai memilih Kristen? Jawabannya adalah sebenarnya bukan kita yang memilih, tetapi dari semula Allah sudah menentukan kita untuk menjadi seorang Kristen. Allah semesta langit, Dialah yang berdaulat untuk menentukan semuanya dalam dunia ini (Roma 8:28-29). Jadi kalau ada seorang Kristen sampai mengaku bahwa menjadi orang Kristen adalah hasil dari pilihannya sendiri, itu sangat mengerikan.

Kalau kita menyadari bahwa kita sudah dipilih Allah, lalu bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen? Apakah kita akan tetap hidup di dalam kehidupan lama kita? Ataukah kita belajar untuk menikmati anugrah Allah dengan memiliki kerohanian yang benar dan tindakan yang benar? Sekalipun keselamatan itu gratis, tapi bukan berarti kita sia-siakan. Memang itulah sifat dasar manusia, kalau diberikan sesuatu yang gratis biasanya langsung membuang-buang. Namun apabila sesuatu itu didapatkan dengan sangat susah, maka akan sangat dijaga dengan baik.

Sama juga dengan sikap kita. Apakah kita menganggap darah Yesus itu hanya sekedar gratis? Tidak! Ia menebus kita dengan darah yang mahal, bahkan sampai rela menyerahkan apapun. Masih ingatkah kita tentang perumpamaan mutiara yang berharga (Matius 13:45-46)? Ketika Allah melihat kita sebagai mutiara, Ia rela melakukan apapun untuk kita. Bagaimana sikap kita setelah kita ditebus? Apakah kita berani untuk belajar melakukan apapun untuk Allah?

Pilihan Yesus atas hidup kita tidak pernah salah. Ketika kita menjadi seorang Kristen, apabila kita memaknainya benar-benar, maka hidup kita akan memancarkan kemuliaan Allah di dalam hidup kita. Bukan berarti kita jadi orang yang sombong. Tidak! Tetapi justru kita memancarkan kemuliaan Allah, berarti melalui kehidupan kita Allah yang dipermuliakan, bukan kita!

Soli Deo Gloria

2 comments:

  1. Artikel yang menarik, saya seorang Kristen yang juga percaya bahwa Allah telah memilih umatNya dari sejak semula, bahkan sejak dari kandungan ibu Ia telah membentuk umatNya, dan puji Tuhan saya dibentuk di keluarga yang hidup berlandaskan pada nilai Kristiani.
    Pertanyaan yang saya ajukan, sejauh manakah seorang dapat dikatakan sebagai pengikut Kristus dan mendapat anugerah keselamatan? apakah hanya dengan mengucapkan percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Atau setelah mengatakan percaya kemudian melakukan babtisan? Atau bahkan hanya dengan datang beribadah, berdoa, menyanyikan pujian dan mengikuti upacara Perjamuan Suci (Tanpa pernah memikirkan atau merenungkannya) sudah dapat dikatakan sebagai umat Kristen dan telah memperoleh anugerah Keselamatan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo saudara Jeconiah Liu
      Terima kasih atas pertanyaan yang saudara berikan.

      Sejauh mana seseorang bisa dikatakan sebagai pengikut Kristus? Sebenarnya kita bisa melihat hal ini dari setiap hal yang seseorang tersebut kerjakan. Ikut Kristus tidak identik dengan rajin ke gereja, ataupun hanya mengucapkannya. Kekristenan bukan hanya sebuah ritual belaka namun juga merupakan suatu lifestyle ataupun gaya hidup seseorang.

      Kita tidak dapat melihat (dari sudut pandang kita sendiri) dan tidak boleh menebak apakah orang yang ada di depan, samping kiri atau kanan kita sudah Kristen atau belum. Keselamatan itu jauh lebih misterius daripada apa yang dapat kita jelaskan ataupun kita mengerti (Sejak jaman Perjanjian Lama, Allah pun berfirman demikian cthnya di Keluaran 33). Hendaknya kita tetap mengingat bahwa perubahan seseorang dimulai dari hati. Dari hati itu pula akan muncul buahnya (ingat perumpamaan pohon dan buah)

      Apa yang seharusnya kita yakini tentang menjadi seorang Kristen adalah bagaimana relasi kita dengan Allah? Seberapa kerinduan kita untuk memberitakan Kristus melalui setiap langkah kehidupan kita? Salah satu tanda juga adalah munculnya kerinduan kita untuk selalu memuliakan Allah. Apakah hanya berdoa dan saat teduh? TIDAK. Itu hanya salah duanya. Roma 12:1, Kolose 3:23, 1Korintus 10:31, dan berita lain di alkitab menunjukkan kepada kita apa yang seharusnya kita kerjakan, yaitu segala hal adalah untuk kemuliaanNya, dan bukan hanya itu, tapi juga di dalam memuliakanNya kita bisa menikmati proses yang diberikan Allah di dalam kehidupan kita.

      Soli Deo Gloria

      Delete