1Yoh 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.
Kehidupan
manusia tidak ada yang luput dari apa yang disebut sebagai dosa. Kita melihat
realitas bahwa dosa merupakan sesuatu yang riil, dan tidak dapat dihindari oleh
siapapun. Hal ini terjadi begitu alami.
Belajar Mengaku
Ada
sebuah kisah di dalam alkitab mengenai bagaimana seseorang harus bersikap di
dalam dosanya. Daud pernah merasakan bagaimana ia menyadari apa yang
dilakukannya terhadap Uria adalah sesuatu yang begitu jahat (2 Samuel 11)
sampai ia menuliskan Mzm 51 untuk melihat betapa busuknya dia di hadapan Allah.
Sikap penuh kesadaran ini merupakan sikap yang seharusnya kita miliki sebagai
orang percaya.
Sikap
lain adalah kita memandang dosa sebagai sesuatu yang biasa kita lakukan. Malah
bisa jadi ada orang-orang yang begitu bangga atas dosa-dosa yang mereka
lakukan. Saking bangganya mereka menjadi seseorang yang kebal.
Apa
yang harus kita akui manakala kita berdosa? Kesadaran bahwa kita berdosa adalah
sebuah sinyal yang sudah diberikan Roh Kudus di dalam hidup kita. Karena itu
bersyukurlah manakala kita masih merasa bahwa kita ini masih hidup dalam dosa,
berarti kita menyadari bahwa kita masih membutuhkan pertolongan Allah di dalam
kehidupan kita.
Setia dan Adil
Apa
yang dimaksud setia di dalam ayat ini? Mengapa disebutkan setia dan adil?
Kesetiaan Allah ialah kesetiaan yang tidak bersyarat. Maksudnya bahwa mau
sebejat apapun hidup kita, Ia tetap membukakan kesempatan kita untuk mau datang
di hadapan-Nya. Hal ini ditunjukkan di dalam kisah alkitab baik di dalam Perjanjian
Lama maupun Perjanjian Baru.
Mari
kita melihat di dalam kisah Kain dan Habel, dimana Kain akhirnya membunuh
adiknya Habel. Apa yang Allah sampaikan kepada Kain? Bahwa ada penyertaan Tuhan
sepanjang hidupnya, bahkan masih dikasih tanah oleh Allah. Kemudian kalau kita
membaca kisah dari Yakub, seorang penipu, yang mana Allah akhirnya mengubahkan
namanya menjadi Israel. Bagaimana dengan kisah hidup Daud si pezinah, Elia yang
hidupnya begitu lonely, Musa dengan
berbagai aksi protesnya, Yeremia dengan kisah kenabian yang penuh air mata,
ternyata semuanya tetap berada di dalam lindungan kasih setia Allah.
Keadilan
juga adalah sifat Allah, dan di dalam konteks ayat ini, kita perlu memahami
bahwa tidak ada yang disebut sebagai hukuman Allah. Penghukuman atas setiap
dosa kita telah ditebus melalui darah Yesus, tetapi selalu ada konsekuensi yang
berjalan di dalam setiap dosa yang kita kerjakan. Jadi jangan pernah
menyalahkan Allah atau meyakini bahwa setiap hal yang terjadi yang buruk dalam
kehidupan kita merupakan hukuman atau ganjaran Allah.
Kesetiaan
dan keadilan merupakan sifat Allah yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain.
Mengampuni Dosa
Kedatangan
Yesus ke dunia merupakan suatu tanda begitu besarnya kasih Allah terhadap dunia
ini. Salib menjadi bukti bahwa ada pengampunan dan penerimaan Allah atas
kehidupan kita yang penuh dengan dosa. Pengampunan ini merupakan rencana besar
Allah, dan tidak ada hal yang lebih kita butuhkan di dunia ini dibandingkan
dengan pengampunan dosa itu.
Apa
yang harus kita kerjakan? Cukup datang kepada Dia dengan ungkapan bahwa kita
membutuhkan kasih karunia. Bagaimana kita bisa datang kepada-Nya? Dengan menyadari
dan mengakui bahwa kita adalah pribadi yang penuh dengan dosa. Kita datang
bukan dengan kesucian kita. Kita datang bukan dengan kebisaan kita. Kita datang
dengan hati yang hancur yang mau hidup kita dibarui oleh kasih karunia.
Move On dari Dosa
Apa
arti move on? Move on berarti kita berhasil untuk melepaskan diri sepenuhnya
dari sebuah kenangan. Bukan hanya mantan yang harus kita move on, bahkan dari
dosa tertentu pun kita juga harus belajar untuk move on.
Bagaimana
kita bisa move on dari dosa? Kita perlu belajar untuk menghentikan koneksi kita
terhadap dosa. Bahkan terkadang ada hal-hal ekstrim yang perlu kita lakukan
manakala kita mau berhenti dari kebiasaan buruk.
Contoh
kalau kita ingin move on dari mantan kita, kita akan menghancurkan segala hal
yang indah dari kenangan-kenangan kita. Kita berusaha berdamai dengan masa lalu
kita. Kita mengakui bahwa kita memiliki masa lalu dengannya, tetapi kita perlu
memaknai bahwa masa lalu itu bukanlah sesuatu yang harus disesali. Masa lalu
itu cukup dipandang sebagai sebuah proses hidup dan pendewasaan iman kita.
Move
on dari dosa, tetapi jangan pernah move on dari kasih karunia Allah. Seberapa hancur
hidup kita, Allah ingin kita belajar untuk mengakui dosa kita, dan kita belajar
untuk berdamai dengan masa lalu kita. Tidak ada dosa yang terlalu besar yang
tidak dapat dihancurkan oleh kasih karunia Allah. Allah pun tidak pernah
mengingat lagi setiap dosa kita. Allah tidak menghantui hidup kita dengan masa
lalu yang penuh kekuatiran. Ia menyediakan masa depan yang penuh dengan damai
sejahtera.
Menyucikan dari Segala
Kejahatan
Roh
Kudus yang bekerja melalui hidup kita senantiasa akan memberikan sebuah
perasaan cemas di dalam kita melakukan dosa kita. Pencobaan merupakan suatu hal
yang biasa, demikian yang dikatakan Paulus di dalam 1 Korintus 10:13. Hal itu
menyiratkan bahwa tidak ada pencobaan dimana kita tidak dapat atasi di dalam
kasih karunia Allah di dalam hidup kita.
Apa
artinya suci? Perumpamaan penyucian yang dilakukan Yesus adalah seperti ini,
bayangkan ada sebuah kertas putih yang baru. Kertas itu menandakan kehidupan
kita. Kemudian ada noda hitam dari pensil yang cukup tebal. Coretan tersebut
kemudian kita hapus dengan penghapus, tetapi masih saja ada bekasnya. Kita coba
lagi tetapi tetap saja noda tersebut tidak dapat hilang sepenuhnya.
Demikian
pula kehidupan kita. Seberapa kita berusaha menghapus noda dosa kita, tidak
akan ada gunanya. Tetapi manakala Kristus mulai bekerja di dalam kehidupan
kita, kita kembali disucikan. Kita menjadi selembar kertas baru yang siap
digunakan Allah untuk menuliskan karya-Nya melalui kehidupan kita hari lepas
hari.
Agen Kasih Karunia
Penebusan
hanyalah dapat terjadi melalui karya Yesus, dan di dalam kasih karunia itulah
nyata kehidupan kita yang baru. Ya, kita menjadi agen kasih karunia, dan tugas
kita adalah membawakan kasih karunia itu di dalam dunia di sekitar kita.
Semakin
kita pernah merasakan hancur hati akibat dosa-dosa kita, maka semakin besar
harusnya kita dapat memaknai kasih karunia yang Allah sediakan di dalam
kehidupan kita. Mengapa? Karena kasih karunia membuat kita sadar bahwa segala
hal yang kita kerjakan tidak dapat menghapuskan setiap dosa dan pelanggaran
hidup kita. Hidup tanpa kasih Allah ialah hidup yang kosong.
Kita
hidup sehari-hari dengan berbagai kesibukan kita tetapi kita tidak pernah
terpuaskan oleh segala hal yang ada di dunia ini. Semakin kita mencari
kenikmatan dunia, semakin kita merasa kekosongan hidup sedang melanda kita.
Kesadaran
akan kasih karunia akan membuat kita menjadi pribadi yang mensyukuri hidup yang
Allah berikan. Hidup yang penuh dengan damai sejahtera karena kita mengetahui
bahwa hidup kita bermakna. Hidup yang menyadari bahwa sebagaimana kita ada saat
ini, semuanya adalah karena kasih karunia Allah. Siapkah kita untuk dapat
menikmati hidup penuh kasih karunia itu? Allah menantikan jawaban kita.
Soli Deo Gloria