Paska
identik dengan suatu perayaan mencari telur. Tradisi ini sangat umum apabila
dilihat di negara-negara di Eropa. Satu film yaitu Rise of The Guardians
menunjukkan betapa Paska merupakan suatu hari yang dinanti-nantikan oleh
anak-anak. Lebih jauh lagi, Paska mengingatkan juga pada Easter Bunny, seekor
kelinci yang melompat-lompat dan menyembunyikan telur yang diwarna-warni.
Nah
bagi orang Kristen sendiri, Paska menjadi suatu peringatan yang luar biasa.
Sang Juruselamat yaitu Yesus sendiri menyerahkan nyawaNya untuk menebus dosa
umat manusia. Sola Gratia! Ya, semuanya itu adalah anugrah yang luar biasa.
Karya keselamatan itu dimulai dari pelayanan Tuhan Yesus yang ‘mengganggu’
sistem agama saat itu, kemudian diwarnai dengan pemberontakan muridNya yaitu
Yudas akibat kekecewaannya. Selain itu juga diwarnai dengan berbagai berita
alkitab yang mana sudah dinubuatkan di Perjanjian Lama oleh Nabi Yesaya. Yesaya
53 memberitakan tentang Sang Juruselamat jauh sebelum Tuhan Yesus hadir di
dunia sebagai 100% manusia dan 100% Allah.
Berita
Paska menjadi suatu berita yang menarik, bagaimana tidak, karena karya
keselamatan dilakukan Allah, dengan kematian Tuhan Yesus, murka Allah
dipuaskan, dan dosa manusia dibasuh bersih oleh anugrah. Oleh Adam, seluruh
manusia membawa natur dosa, dan oleh Kristus semua manusia dibersihkan. Sebagai
orang Kristen kita boleh percaya bahwa sudah ada suatu tempat yang disediakan
bagi kita.
Di
dalam keselamatan karena karya Allah tersebut, pertanyaannya adalah, sudah
sejauh apa kita memaknai arti Paska yang sebenarnya? Apabila kita mencoba
mendalami karya keselamatan Allah, tidak bisa dilepaskan darinya adalah
tanggung jawab manusia SETELAH kita diselamatkan oleh Allah sendiri. Maksudnya
adalah, setelah kita menerima ANUGRAH dari Tuhan sendiri, apa yang harus kita
lakukan?
Kekristenan
tidak melulu bicara tentang surga dan neraka. Seorang percaya dapat menjadi
percaya kepada Tuhan, bukan karena dia takut akan neraka, namun lebih jauh dari
itu, dia telah dipilih oleh Allah, entah bagaimana caranya baik melalui orang
lain ataupun segala karya Allah di dalam hidupnya. Jadi kekristenan yang sejati
berawal dari inisiatif Allah sendiri. Seluruhnya adalah inisiatif dari Allah,
dan manusia hanya dapat memaknai inisiatif tersebut dengan belajar mengenal dan
memuliakan Allah sepanjang waktu. Kalau kekristenan kita hanya didasari dengan
ketakutan kita akan masuk neraka, apakah benar kita mengasihi Tuhan seperti
yang Yesus katakan: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum
yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37-39)
Kembali
kepada Paska, yang mana merayakan kematian Tuhan Yesus dan kebangkitanNya
mengatasi maut. Bukankah ini merupakan berita sentral di dalam Kekristenan? Ya,
inilah berita sentral dari karya keselamatan yang dilakukan oleh Allah dengan
merelakan AnakNya yang tunggal untuk menjadi buah sulung. (1 Korintus 15:23)
Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen menanggapi panggilan ini? Berita
sentral ini tentunya perlu kita tanggapi dengan penyerahan diri penuh kepada
Tuhan. Ya, Paska menjadi suatu momen yang mengingatkan kita tentang pengorbanan
Tuhan Yesus, namun lebih dari itu kita sebagai umatNya diajak untuk meneladani
sikapNya.
Tentu
bukan hal yang mudah di dalam meneladani sikap Kristus. Tetapi justru momen
Paska juga mengingatkan kita untuk START OVER. Maksudnya? Paska merupakan suatu
perayaan yang mana diambil dari pada saat umat Israel keluar dari Mesir,
dipimpin oleh Musa. Bangsa itu mulai merayakan Passover. Nah pembebasan dari
Mesir ini merupakan suatu gambaran yang luar biasa, bagaimana Allah melalui
AnakNya sendiri melepaskan kita dari belenggu dosa. Mengutip lagu dari Les
Miserables: “Come with me, where chains will never bind you, All your grief, at
last at last behind you”. Inilah gambaran janji Allah di dalam Paska.
Setiap
kejadian dalam hidup kita, itu merupakan campur tangan dan rencana Allah di
dalam kehidupan kita. Allah yang bangkit, Allah yang melalui Yesus Kristus,
menebus dosa manusia dan Allah itulah yang terus berkarya di dalam kehidupan
umat manusia sampai saat ini. Dialah yang berkuasa atas kehidupan kita, Dialah
yang berdaulat atas kehidupan kita. Tinggal saat ini bagaimana kita sebagai
saudara Kristus menjadi rekan sekerjaNya. Memberitakan kabar baik ini, yang
mana fokusnya adalah Kristus sendiri yang sudah menyelamatkan umat manusia dari
jeratan maut. Ialah Allah yang menguasai seluruh kehidupan kita dan Ia yang
akan menuntun kita sepanjang kehidupan kita (Mazmur 23). Ia adalah Allah yang
setia, yang di dalam kedaulatanNya sudah merencanakan sesuatu yang baik (Roma
8:28) dan sekalipun kita kadang tidak memahamiNya karena rancanganNya yang
begitu berbeda dengan kita (Yesaya 55:8).
Itulah
peran yang secara aktif diberikan Allah bagi setiap kita yang percaya
kepadaNya. Maukah kita ambil bagian di dalam blueprint Allah? Apakah kita mau menjawab panggilan itu, sebagai
seorang hamba yang patuh kepada Tuannya. Sebagai seorang hamba yang kalau
Tuannya memanggil, hamba itu tidak boleh tidak taat dan bersyukur kalau Tuannya
masih mau memakai dia?
Selamat
Paska. Selamat menikmati Karya Tuhan dan terus memuliakanNya
Soli
Deo Gloria
No comments:
Post a Comment