Bukan karena saya seorang Liverpudlian maka saya mengangkat tema ini. Satu perenungan di dalam kalimat ini mau saya masukkan di dalam pemahaman sebagai kita orang Kristen yang selalu memiliki Tuhan dan seharusnya hal itu membuat kita bersyukur selalu atas apa yang sudah berikan di dalam kehidupan kita. Kalimat ini menurutku memiliki makna yang cukup dalam, yang mana membuat kita sadar bahwa sebenarnya kita tidak pernah berjalan sendiri, namun selalu ada pertolongan Tuhan di dalam kehidupan kita.
Tidak
ada seorangpun yang hidup sendiri – di dalam pengertian bahwa Allah akan selalu
membimbing kehidupannya. Problematika yang terjadi di dalam kehidupan seseorang
adalah pada saat dia sebenarnya didekati oleh Tuhan, tetapi dia berusaha “menjauh”
dan melupakan tanggung jawabnya. Lupa bahwa sebenarnya di dalam setiap proses
hidupnya, Tuhan sedang mengerjakan sesuatu di dalam hidupnya.
Tidak
mudah bagi kita untuk menikmati Allah sepanjang kehidupan kita. Seringkali kita
melupakan kebaikan Tuhan, karena suatu kondisi yang tidak menguntungkan kita. Kita
lupa Roma 8:28, atau kita ingat tapi tidak mau mempedulikan hal itu. Segala sesuatu
yang terjadi di dalam kehidupan orang percaya itu seturut dengan apa yang Tuhan
mau di dalam hidupnya. Allah kita adalah Allah yang setia, Allah yang mengenal
pribadi kita. Allah kita adalah Allah yang bahkan jauh lebih mengerti tentang
jalan kehidupan kita daripada kita sendiri. Kok bisa begitu? Karena Allah yang
merencanakan segala sesuatu.
Inilah
yang saya maknai selama 23 tahun saya hidup. Tidak selamanya kebaikan Tuhan itu
membuat kita tersenyum secara langsung. Tetapi saya dengan jujur mengatakan
bahwa proses yang Tuhan berikan itu seringkali bukan proses yang mudah. Kehidupan
seringkali membuat kita menjadi “galau” dan stress, serta membuat kita lupa
tentang Allah. Tertangkap oleh kasih karunia Allah itulah yang seharusnya
membuat kita mengingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sedikit pun
di dalam kehidupan kita.
Seringkali
juga kita stress menanti janji Tuhan di dalam kehidupan kita. Namun kita lupa
bahwa di tengah stress itu sedang menanti sesuatu yang jauh lebih besar
daripada apa yang kita bayangkan. Sekalipun hal itu tidak kunjung datang, dan
kita harus ingat posisi perjanjian kita. Kita tidak sedang dalam posisi
menawar. Kita sering minta-minta janji Tuhan, padahal Tuhan tidak pernah
berjanji. Bukankah itu sama saja kita memaksa Allah, dan kalau kita memaksa
Allah, siapa Allah di dalam hidup kita?
Tuhan
selalu menyertai kita, itu pasti. Tuhan selalu memberikan yang baik bagi kita,
itu juga sudah pasti. Pertanyaannya adalah: seberapa kita memaknai kebaikan
Tuhan di dalam kehidupan kita? Apakah kita sadar bahwa apapun yang Tuhan
kerjakan di dalam kehidupan kita, itu sebenarnya adalah untuk kebaikan kita?
Masalah dan berbagai bencana ada, itu juga untuk melatih kita. Kita bukan
diciptakan Tuhan untuk sesuatu yang main-main, jauh lebih berharga!
You’ll
Never Walk Alone. Kamu tidak pernah berjalan sendiri, tidak akan pernah, karena
Tuhan selalu beserta. Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment