Ada suatu
anggapan bahwa semua agama adalah benar. Sebelum melangkah lebih jauh bagaimana
kekristenan menjelaskan eksklusifitas Yesus, perlu dimengerti dulu mengenai
hukum non-kontradiksi. Hukum non-kontradiksi menyatakan bahwa pernyataan A
tidak akan sama dengan negative A pada saat yang sama. Contohnya seperti ini:
Andi berkata: Surabaya ada di Jawa Timur. Bima berkata : Surabaya tidak ada di
Jawa Timur. Mereka berdua tidak mungkin sama-sama benar.
Apa implikasinya
terhadap klaim kekristenan? Tidak akan mungkin kedua statement yang saling
berlawanan itu sama. Banyak sekali agama dan kepercayaan yang saling
bertentangan. Jadi ini dapat menjadi dasar bahwa semua agama tidak mungkin sama
karena klaim yang mereka berikan saling bertentangan satu dengan yang lain.
Islam percaya
bahwa Yesus tidak mati di kayu salib, sedangkan Kristen percaya bahwa Yesus
mati di kayu salib dan Ia bangkit pada hari ketiga. Buddhism muncul ketika
Buddha melihat penderitaan, kematian, orang yang lebih tua, ia menolak
Hinduism. Semua agama ini tidak dapat semua benar, karena seluruh agama secara
fundamental berbeda, meskipun tampaknya semua mengajarkan kebaikan. Prinsip
dalam hidup kita secara tidak sadar juga akan mempengaruhi hal ini. Secara
tidak sadar kita juga menolak untuk pindah agama, kalau semua agama sama,
berarti tidak masalah seharusnya kita pindah agama hanya karena masalah selera.
Tetapi realitanya adalah: Selera itu relative,
tetapi kebenaran itu mutlak!
Kenapa Yesus
Kristus unik dan berbeda dari yang lain?
1.
Kekristenan
menjawab mengenai dosa asal yang ada dalam manusia. Alkitab
menyatakan bahwa kita benar-benar helpless.
Ketika Tuhan memberikan hukum moral, ada 4 tindakan yang dapat kita lakukan:
ada yang membencinya, ada yang merasakan kebutuhan akan hal itu, ada yang
secara salah mengklaim prinsip tersebut, dan ada yang menyukai hukum moral
tersebut.
Paulus
menyatakan bahwa ia menyukai hukum-hukum moral. Dia berkata bahwa ia adalah
orang yang sangat menjunjung tinggi hukum taurat. Tetapi dia mengakui bahwa
semua yang dia lakukan itu bukan kehendaknya karena dia tidak bisa berbuat hal
yang benar. Coba baca Roma 7: 13-26
Buddha
memberikan aturan-aturan untuk dapat mencapai nibbana, tetapi apa yang dapat
kita lakukan untuk melakukannya? Karena ternyata apapun yang kita lakukan tanpa
darah Kristus, semuanya tidak ada yang benar!
Hidup
dalam kerangka moral seperti ini berarti hidup dalam dunia yang penuh
pencobaan. Ketika kita melayani pun, kita dicobai ketika kita merasa tidak mau
untuk melakukan pelayanan. Ketika kita merasa kita mampu, kita akan dicobai
dengan dosa kesombongan. Paulus menuliskan semua adalah untuk kemuliaan Allah.
Menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan yang sudah menyelamatkan kita.
Point utama dalam kekristenan adalah ketika kita menyadari bahwa Yesus telah
datang dan mati untuk kita, dan Ia telah memberikan Roh Kudus untuk kita dapat
mengerti mengenai firmanNya.
2.
Kekristenan
dapat menjawab mengenai keselamatan oleh Yesus Kristus sendiri.
Seluruh agama selain Kristen memaksa para
penganutnya untuk meminta keselamatan selama berabad-abad. Tidak ada satu orang
pun yang tidak membutuhkan pengampunan. Apa yang dilakukan Yesus adalah sesuatu
hal yang benar-benar mengenaskan. Semua hal yang Dia lakukan adalah untuk
menyediakan jalan untuk setiap kita yang mau percaya.
Tidak
ada sistem religius yang mana memiliki keselamatan dan salib seperti yang
dilakukan Yesus. Buddha mengambil jalan penderitaan dan menyangkal Hinduism,
namun ia sendiri juga menyangkal dirinya, karena dia tidak mengenal realita.
3.
Kekristenan
menjawab asal-usul realita yang ada.
Konsep Islam mengenai Allah adalah monotheis
murni. Pertanyaannya adalah: Jika Allah adalah maha pengasih dan ternyata
konsep Islam itu benar, Jika Allah adalah tidak terbatas, tentunya kasihNya
juga tidak terbatas. Jika Allah adalah monad[i]
seperti yang dikatakan oleh orang-orang Islam, siapa yang dikasihi Allah
sebelum manusia diciptakan? Anda akan memiliki Tuhan yang membutuhkan manusia
untuk dapat dikasihi. Itu menunjukkan keterbatasan Allah.
Melihat
worldview yang lain seperti evolusi, naturalism, Islam theism, ada suatu hal
yang harus dijawab. Kita melihat unity in
diversity dalam realita. Suatu hari
Socrates dan Plato mendapat sebuah pertanyaan bahwa ada 4 kesatuan unsur yaitu
bumi, air, udara, dan api. Orang-orang beranggapan bahwa kesemuanya itu
berbeda. Jadi pasti ada unsur kelima yaitu unsur yang menyatukan keempatnya. Dari
mana kesemuanya itu ada?
Dalam
kekristenan : unity in diversity and community in the Trinity. Tuhan tidak
membutuhkan manusia untuk memiliki kesatuan, dan ada perbedaan, dan juga dalam
Tritunggal ada kesatuan dan komunitas.
Ketika
kita lihat diri kita, ada perbedaan dalam desain setiap kita. Ada perbedaan
rasa, ada perbedaan bentuk tubuh, ekspresi kita juga berbeda-beda, dan ada
banyak sekali perbedaan. Didalam setiap diri manusia, ada keinginan, ada rasa
syukur dalam diri kita. Ketika kita mendapat makanan, kita bersyukur dan
berterima kasih kepada Tuhan karena kita mendapatkannya dan bersyukur atas
rasanya yang enak. Ketika pencipta kita dalam kapasitasnya yang tidak terbatas,
Tuhan memberikan kebenaran yang luar biasa mengenai pikiran, rasa, perasaan,
dan dalam keseluruhan ciptaanNya. Dalam perjamuanNya, kita bersama dengan Tuhan
memuji dan benar-benar memaknai karyaNya dalam hidup kita.
Yesus adalah
pribadi yang sangat menarik. Yesaya menyatakan bahwa Dia adalah Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Petrus menyebut Dia
Anak Allah. Thomas menyatakan Ya Tuhanku dan Allahku. Ketika ditanya Pilatus
“Engkaukah Raja orang Yahudi?” dan Ia menjawab “Engkau sendiri mengatakannya.”
Pada Yohanes 14, sangat jelas dan pada Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Pada saat
membangkitkan Lazarus, Yesus hanya berkata “Lazarus, bangkitlah!”
Harapan kita, tujuan kita adalah sampai akhirnya kita
didapati tetap setia, our goal is not the
union[ii],
our goal is communion[iii]
with HIM.
Sebuah kata-kata dari Malcolm Muggeridge
“Behind
the debris of these self-styled, sullen supermen and imperial diplomatists,
there stands the gigantic figure of one person, because of whom, by whom, in
whom, and through whom alone mankind might still have hope. The person of Jesus
Christ.”
Dibelakang
setiap penguasa dunia, seperti Hitler, Mussolini, Julius Caesar, Salomo, Daud,
Abraham, Joseph Stalin, dan lain-lain, berdiri pribadi yang dalam kisah-Nya
mencoba menjelaskan semuanya itu. Di belakang setiap kisah itu, ada suatu kisah
mengenai kehidupan. Dibelakang semua itu ada seorang pribadi yang mana karena
Dia, oleh Dia, didalam Dia, dan melalui Dia umat manusia masih memiliki
harapan. Pribadi Yesus Kristus.
Saatnya
berlutut dihadapan Tuhan Yesus, dan ketika kita melakukannya, kita menemukan
segalanya di dalam Dia.
[i] Monad adalah suatu satuan yang tidak
dapat dibagi dan dihancurkan yang merupakan unsure dasar dari realitas.
[ii] Union adalah aksi untuk menggabungkan
dua pribadi atau dua benda menjadi satu pribadi.
[iii] Communion adalah suatu kedekatan
emosional dan spiritual